"Non-tindakan" adalah konsep inti dalam pemikiran Tao, terutama diuraikan oleh Laozi dan Zhuangzi. Ini memiliki konotasi yang mendalam dan tidak dapat hanya dipahami secara harfiah sebagai "tidak melakukan apa-apa." #無為 Untuk memahami "non-tindakan", kita bisa mulai dari tingkat berikut: 1. Paradoks literal dan inti · Tidak ada: Tidak, tidak. · Untuk: buatan, disengaja, dan bertentangan dengan alam. Oleh karena itu, "non-tindakan" secara harfiah berarti "tidak ada perilaku manusia yang disengaja". Ini terdengar sangat mirip dengan kelambanan negatif, tetapi ini adalah kesalahpahaman besar. Kehalusan pemikiran Tao terletak pada paradoks ini: "non-tindakan" bukanlah "tidak melakukan", tetapi "tidak melakukan secara sembrono". 2. Konotasi filosofis: menyesuaikan diri dengan cara alam Dasar dari "non-tindakan" adalah "Tao". "Tao" adalah asal usul dan hukum operasi dari semua hal di alam semesta, itu alami, tidak dipaksakan, dan tidak mengganggu. · Untuk penguasa (kelambanan politik): Lao Tzu menekankan dalam Tao Te Ching bahwa "Saya tidak melakukan apa-apa dan rakyat mandiri", yang berarti bahwa penguasa tidak boleh mengeluarkan dekrit yang rumit, melancarkan perang, atau memeras pajak tirani (ini semua "menjanjikan" atau "sembrono"), tetapi harus menyesuaikan diri dengan keadaan alami masyarakat dan rakyat, memungkinkan rakyat untuk mengembangkan diri dan hidup serta bekerja dalam damai dan puas. Ini seperti mengendalikan air, ini tentang pengerukan alih-alih memblokir. · Untuk individu (non-tindakan dalam kehidupan dan kultivasi): Ini mengacu pada menyesuaikan diri dengan sifat dan lingkungan eksternal seseorang, tanpa kekuatan, kemelekatan, atau kepura-puraan. · Jangan memaksa: Jangan memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum alam dan kemampuan Anda sendiri. · Tidak melekat: Tidak berpegang teguh pada keinginan, prasangka, dan tujuan pribadi. · Secara alami: seperti koki terampil yang memecahkan sapi (dari "Zhuangzi Health Lord"), dia mengikuti tekstur dan tulang sapi untuk menusuk pisaunya, dengan mudah dan mudah. Ini adalah keadaan "non-tindakan" - melalui kultivasi dan praktik jangka panjang, seseorang dapat mencapai tindakan mudah yang menyatu dengan hukum. 3. Tujuan dan hasil: lakukan semuanya Tujuan akhir dari "non-tindakan" adalah "tidak melakukan apa-apa". Ini adalah pemikiran dialektis yang sangat kuat. · Tao Te Ching berkata: "Tao selalu tidak melakukan apa-apa dan melakukan segalanya." · Artinya: Tao selalu mengikuti arus (non-tindakan), tetapi tidak ada di dunia yang tidak tercapai olehnya (tidak melakukan apa-apa). ...