Topik trending
#
Bonk Eco continues to show strength amid $USELESS rally
#
Pump.fun to raise $1B token sale, traders speculating on airdrop
#
Boop.Fun leading the way with a new launchpad on Solana.
Sebuah studi besar-besaran baru saja mengkonfirmasinya – memberi anak-anak smartphone sebelum usia 13 tahun dapat memiliki konsekuensi kesehatan mental yang serius.
Sapien Labs, dalam Journal of Human Development and Capabilities, mensurvei lebih dari 100.000 orang dewasa muda. Temuan utama: mereka yang diberi smartphone sebelum usia 13 tahun menghadapi risiko depresi, kecemasan, agresi, dan halusinasi yang jauh lebih tinggi di masa dewasa.
Peneliti utama Dr. Tara Thiagarajan memperingatkan bahwa otak pra-remaja tidak diperlengkapi untuk tuntutan media sosial yang tak henti-hentinya.
Anak perempuan menunjukkan penurunan harga diri dan kekuatan emosional; Anak laki-laki menunjukkan empati dan stabilitas yang lebih rendah—dibandingkan dengan teman sebaya yang menunda penggunaan telepon.
Tim menyerukan tindakan segera: perlakukan smartphone untuk anak di bawah 13 tahun dengan batasan yang sama dengan alkohol atau tembakau.
Ketika bukti meningkat dan para ahli membunyikan alarm, penelitian ini memicu dorongan di seluruh dunia: melindungi pikiran anak-anak dengan menunda ponsel pertama itu.
[Tara C. Thiagarajan et al., "Melindungi Pikiran yang Berkembang di Era Digital: Keharusan Kebijakan Global", 2025,

Teratas
Peringkat
Favorit

