Saat merenungkan apa yang kita syukuri selama musim liburan, kita sering fokus pada hal eksternal: kebersamaan dengan orang yang kita cintai. Nutrisi dari makanan bersama. Rumah-rumah tempat kita berkumpul. Tetapi seberapa sering kita mengalihkan lensa rasa syukur ke arah diri kita sendiri?